Bursa Korea Selatan Kamis Ditutup Turun Tertekan Kekhawatiran Kebijakan Pengetatan Moneter Agresif

370
kospi

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Korea Selatan berakhir turun pada Kamis di tengah kekhawatiran kebijakan pengetatan moneter yang agresif dapat menyeret ekonomi global ke dalam resesi.

Indeks Kospi turun 39,60 poin, atau 1,8 persen, menjadi berakhir pada 2.162,87.

Volume perdagangan moderat pada 781 juta saham senilai 6,96 triliun won (US$4,86 miliar), dengan yang kalah jauh melampaui yang naik 842 berbanding 73.

Institusi melepas saham senilai 299,2 miliar won, sementara investor asing dan ritel membeli saham senilai 273 miliar won.

Pasar dibuka lebih rendah dan memperpanjang kerugian karena investor menunggu rilis indeks harga konsumen September, salah satu indikator utama yang akan menentukan laju pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve AS ke depan.

Risalah dari pertemuan Fed September pada Kamis dinihari mengkonfirmasi sikap hawkish pada kenaikan suku bunga sampai inflasi yang tinggi dapat dikendalikan.

Di Seoul, sebagian besar saham berkapitalisasi besar berakhir lebih rendah.

Pemimpin pasar Samsung Electronics turun 1,08 persen menjadi berakhir pada 55.200 won, sementara SK hynix naik 0,96 persen menjadi 94.900 won.

Produsen mobil terkemuka Hyundai Motor kehilangan 2,08 persen menjadi 164.500 won, sementara afiliasinya Kia naik 0,15 persen menjadi 68.300 won.

Perusahaan kimia besar LG Chem turun 2,71 persen menjadi 575.000 won, dan pembuat baterai LG Energy Solution kehilangan 1,24 persen menjadi 477.000 won.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa saham Korea Selatan akan mencermati data inflasi AS dan pergerakan bursa Wall Street. Jika data inflasi AS meningkat, akan menekan pasar saham global, termasuk bursa Korea Selatan.