(Vibiznews – Index) – Saham di Asia-Pasifik melonjak pada hari Jumat (14/10), didorong menguatnya Wall Street semalam karena investor mengabaikan laporan inflasi yang kuat.
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 2,37% pada awal perdagangan, sedangkan Topix naik 1,74%.
Yen Jepang jatuh ke level terendah terhadap dolar AS sejak 1990 semalam sebelum memangkas kerugian, dan masih diperdagangkan di level 147.
Di Australia, S&P/ASX 200 dibuka naik setinggi 1,7 persen.
Kospi, Korea Selatan naik 1,74% dan Kosdaq naik 2,53 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,83 persen.
China akan melaporkan data inflasi dan perdagangan Jumat ini.
PDB Singapura tumbuh 4,4% pada kuartal ketiga dan diperkirakan akan semakin memperketat kebijakan moneternya.
Di AS, data inflasi menunjukkan harga konsumen meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September, dengan CPI naik 0,4% dari Agustus, dan 8,2% dari September tahun lalu. Inflasi inti meningkat lebih cepat di bulan September.
Saham memiliki sesi yang bergejolak tetapi akhirnya rebound untuk ditutup lebih tinggi, dengan masing-masing indeks utama naik lebih dari 2%.
Dow Jones Industrial Average melonjak 1.500 poin dari posisi terendah ke level tertinggi pada hari Kamis di AS.
PDB Singapura untuk kuartal ketiga mencapai 4,4%
Produk domestik bruto Singapura tumbuh 4,4% pada kuartal ketiga dari periode yang sama tahun lalu, menurut data pemerintah, jauh lebih tinggi dari 3,4% yang diprediksi oleh analis dalam jajak pendapat Reuters, dan sejalan dengan pertumbuhan pada kuartal kedua.
PDB pada kuartal ketiga juga meningkat 1,5% dari kuartal sebelumnya berdasarkan penyesuaian musiman, yang berarti Singapura terhindar dari resesi teknis. PDB kuartal kedua mengalami kontraksi 0,2% dari kuartal pertama.
Kementerian Perdagangan dan Industri pada Agustus mempersempit perkiraan PDB Singapura untuk 2022 menjadi 3% hingga 4%, dibandingkan dengan sebelumnya 3% hingga 5%.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning