Kementerian Keuangan Gelar The 24th AVA Congress Tahun 2022

511
Kemenkeu Selenggarakan The 24th AVA Congress Tahun 2022
Sumber: Kemenkeu
(Vibiznews – Economy & Business) – Kementerian Keuangan selaku pembina profesi penilai berupaya untuk terus mengakselerasi profesionalisme penilai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Salah satunya dengan memegang presidensi ASEAN Valuers Association (AVA) Tahun 2021 – 2022 dan menyelenggarakan The 24th AVA Congress Tahun 2022. Sebagai forum untuk membangun sinergi dan komunikasi profesi penilai di kawasan ASEAN.

Bertemakan “Emerging Stronger: Valuation for Strong Recovery and Sustainable Future”, rangkaian Kongres tersebut diselenggarakan pada tanggal 22-24 November 2022 di Nusa Dua, Bali. Melalui kerja sama antara Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan (PPPK) dan Masyarakat Profesi Penilai (MAPPI).

Dalam hal ini untuk membahas lebih jauh mengenai kontribusi AVA dalam rangka pemulihan bersama untuk menjadi lebih kuat (recover together, recover stronger). Termasuk didalamnya pemulihan kondisi ekonomi dunia.

Rangkaian kegiatan The 24th AVA Congress Tahun 2022 terdiri atas penyelenggaraan seminar profesi penilai. Governing Council Meeting, Kongres, dan Regulatory Framework Meeting.

Presidensi AVA oleh Indonesia merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk dapat menunjukkan kepada dunia internasional. Khususnya negara-negara ASEAN, kemajuan profesi penilai Indonesia dan kepiawaian Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pada tahun 2023, Indonesia akan memegang kepemimpinan (chairmanship) ASEAN. Dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Tema ini diangkat untuk meningkatkan optimisme ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dalam pemulihan pasca pandemi. Dan merespons kondisi geopolitik, krisis pangan serta energi.

“AVA sebagai manifestasi peran profesi penilai pada negara anggota ASEAN memegang nilai yang sejalan dengan ASEAN. Terutama dalam berkontribusi bagi kesejahteraan dan perdamaian dunia. Sinergi dan kebersamaan merupakan nilai yang dapat mendukung kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Menteri Keuangan. Dilakukan saat memberikan sambutan melalui video conference, Rabu (23/11).

Menkeu berharap, agar praktik penilaian dapat berjalan lebih baik dan kredibel. Untuk dapat mendukung pemulihan ekonomi dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Ia juga berpesan agar kongres ini dapat membantu penilai menjadi lebih profesional, dapat meningkatkan kompetensinya. Serta terus memahami konteks ekonomi global sehingga dapat berkontribusi pada dunia.

“Penilaian adalah bagian penting dari good governance. Hasil penilaian dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan dalam bisnis dan perumusan kebijakan. Semakin akurat hasil penilaian, semakin baik keputusan yang diambil,” ujar Menkeu.

Di sisi lain, teknologi digital juga membawa tantangan bagi penilaian beberapa jenis aset. Kemudian, perubahan iklim dan pandemi juga menimbulkan risiko bagi penilaian aset tertentu.

Tidak kalah penting, diperlukan juga upaya penilaian yang baik untuk melindungi investor terutama investor kecil. Menurut Menkeu, penilai yang kredibel dapat menjaga kredibilitas sistem keuangan dan meminimalisir risiko pada siklus bisnis.

Selanjutnya, penerapan environmental, social, and governance (ESG) dalam proses penilaian juga merupakan update penting pada praktik penilai profesional. ESG dibangun dengan tujuan untuk mendorong pasar dalam menggunakan ESG dan menginput nilai (value) yang baik untuk menghasilkan keputusan baik.

Maka, melalui kongres ini Menkeu berharap para anggota AVA dapat membangun proses yang transparan dan good corporate governance. Khususnya ketika penilai terlibat dalam suatu proyek karena peran penilai akan sangat penting dalam mengevaluasi dan memitigasi risiko.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting