(Vibiznews – Forex) Euro mundur ke bawah $1,05 pada hari Jumat, setelah laporan pekerjaan AS yang lebih panas dari perkiraan menurunkan ekspektasi Fed akan secara tajam memperlambat kampanye pengetatannya, mengirim USD lebih tinggi.
Nonfarm payroll jauh di atas perkiraan dan pertumbuhan upah secara tak terduga meningkat.
Di Eropa, masih belum jelas apa yang akan dilakukan ECB pada pertemuan berikutnya. Laporan inflasi terbaru untuk Zona Euro menunjukkan bahwa inflasi tahunan melambat menjadi 10% di bulan November, sementara CPI inti tetap tidak berubah di 5%.
Terlepas dari beberapa bukti awal bahwa inflasi melambat di antara negara-negara maju, inflasi tetap tidak nyaman bagi para pembuat kebijakan dan banyak yang terus bersikap hawkish.
ECB tetap berkomitmen untuk menaikkan suku bunga untuk menjinakkan pertumbuhan harga, sementara analis tetap terbagi atas apakah bank sentral akan menaikkan biaya pinjaman sebesar 75bps untuk ketiga kalinya ketika bertemu pada bulan Desember atau akan memilih kenaikan yang lebih kecil 50bps.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan The Fed, apakah setelah kenaikan data NFP AS dan pertumbuhan upah, justru membuat The Fed akan kembali menaikkan lebih tinggi suku bunganya atau tetap menjalankan pernyataan dovish ketua The Fed Jerome Powell yang mensinyalkan penurunan suku bunga AS bulan Desember. Juga ketidakjelasan ECB untuk kenaikan suku bunga Desember dapat menjadi sentimen bearish.