Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (2 Desember 2022); Rupiah Menguat

546
Rupiah Menguat
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Economy & Bond) – Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Terdiri atas indikator nilai tukar Rupiah, sebagai berikut.

A. Perkembangan Nilai Tukar 28 November – 2 Desember 2022

Pada akhir hari Kamis, 1 Desember 2022
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.560 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,86%.
3. DXY[1] melemah ke level 104,73.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 3,505%.

Pada pagi hari Jumat, 2 Desember 2022
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.400 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,85%.

Aliran Modal Asing (Minggu V November 2022)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 85,45 bps per 1 Desember 2022 dari 93,3 bps per 25 November 2022.

2. Berdasarkan data transaksi 28 November – 1 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp9,64 triliun. Terdiri dari beli neto Rp8,76 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,88 triliun di pasar saham.

3. Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen s.d. 1 Desember 2022, nonresiden jual neto Rp155,10 triliun di pasar SBN. Dan beli neto Rp78,20 triliun di pasar saham.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting