(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik pada hari Rabu mencerna pertumbuhan ekonomi dan arah kebijakan moneter untuk tahun 2023.
Imbal hasil Treasury 10-tahun naik lebih dari 1 basis poin menjadi 3,875%.
Imnal Hasil Treasury 2 tahun turun 1 basis poin dan terakhir diperdagangkan di sekitar 4,353%.
Hasil dan harga bergerak berlawanan arah dan satu basis poin sama dengan 0,01%.
Rilis data ekonomi pada hari Rabu termasuk penjualan rumah yang tertunda, yang turun 4,0% pada bulan November setiap bulan, menurut National Association of Realtors. Penurunan terjadi karena suku bunga hipotek yang tinggi membuat calon pembeli merasa tidak nyaman. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan penurunan 1,8%.
Investor mempersiapkan diri untuk potensi tekanan terkait resesi, inflasi yang terus-menerus, dan apa artinya bagi kebijakan Federal Reserve, terutama terkait suku bunga, pada tahun 2023.
Bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin awal bulan ini, sedikit menurun dari kenaikan 75 basis poin yang diterapkan pada masing-masing dari empat pertemuan sebelumnya. Kekhawatiran tentang laju kenaikan suku bunga yang mengarah ke resesi di AS telah berkembang di kalangan investor.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan mencermati rilis data jobless claim AS pekan lalu, yang jika terealisir meningkat akan menekan imbal hasil Treasury AS.



