(Vibiznews – Forex) Euro bertahan di $1,07 pada minggu pertama tahun 2023, tetap mendekati level terkuatnya sejak Juni, karena investor terus menilai prospek bank sentral yang hawkish, yaitu dari Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve AS.
ECB telah menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada bulan Desember dan mengatakan bahwa suku bunga perlu terus meningkat dengan kecepatan yang stabil secara signifikan untuk mengatasi inflasi.
Di tempat lain, The Fed juga telah menyampaikan kenaikan suku bunga 50 bps, mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi sejak 2007 dan mengisyaratkan tingkat puncak 5,1% tahun depan, di atas proyeksi sebelumnya.
Mata uang bersama kehilangan 7% terhadap USD pada tahun 2022, setelah menyentuh level terendah 20 tahun di $0,96 pada bulan September, karena investor bergegas mencari keselamatan pada prospek resesi ekonomi yang parah di Eropa di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina, meningkatnya biaya pinjaman dan inflasi yang sangat tinggi.
