(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat 6 Januari 2023 masih bergerak dalam trend yang positif oleh solidnya data pekerjaan AS.
Secara teknikal pair sudah sempat menembus posisi resisten kuat hariannya dan dalam bayang-bayang koreksi pada skala H4.
Sementara itu Yen Jepang semakin menjauh dari level tertinggi tujuh bulan sekitar 129,5 yang dicapai pada awal Januari tertekan prospek kenaikan suku bunga the Fed.
Data pekerjaan swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember, memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunganya.
Untuk pergerakan indeks dolar terpantau bergerak di dekat level tertinggi dalam hampir sebulan karena pasar tenaga kerja AS yang tangguh mendukung ketatnya kebijakan Fed.
Sebagai informasi sejak awal Desember posisi yen menguat dipengaruhi spekulasi bahwa Bank of Japan akan segera beralih dari kebijakan ultra-longgar.
BOJ dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan prakiraan inflasi pada bulan Januari untuk menunjukkan pertumbuhan harga mendekati target 2% pada tahun fiskal 2023 dan 2024.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa menanjak setelah melejit di sesi global sebelumnya.
Melaju oleh data lapangan kerja AS yang naik melebihi ekspektasi, membangkitkan perkiraan bahwa the Fed tetap akan agresif dalam menaikkan suku bunganya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY masih kuat, dan kini pair berada di posisi 133.91 yang sedang mendaki menuju 134.65.
Jika tembus akan lanjut menuju resisten lemahnya di 135.40.
Namun jika terkoreksi kembali, akan turun ke posisi pivot hariannya 133.04 sebelum capai support kuatnya di 132.00.