(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat 13 Januari 2023 masih bergerak dalam trend yang negatif melanjutkan pelemahan sebelumnya.
Secara teknikal pair sedang mendekati posisi support kuat oleh anjloknya posisi dolar ke terendah 7 bulan dengan yield obligasi AS anjlok ke posisi terendah sejak September lalu.
Yen Jepang terapresiasi dengan mencapai level terkuatnya dalam lebih dari tujuh bulan setelah data inflasi AS semakin menurun pada bulan Desember.
Lemahnya inflasi AS memberikan harapan pasar akan pengetatan yang kurang agresif dari kebijakan Federal Reserve.
Selain itu juga Yen terangkat oleh spekulasi yang berkembang tentang kemungkinan pergeseran Bank of Japan dari kebijakan ultra-longgarnya.
Pasar perkirakan pertemuan BOJ yang akan datang akan revisi naik perkiraan inflasi dan kemungkinan akan lakukan perubahan kebijakan.
Terdapat juga spekulasi bahwa BOJ akan meningkatkan batas yield untuk JGB 10 tahun.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa anjlok ke terendah 7 bulan setelah 2 sesi tertekan.
Dilemahkan oleh ekspektasi berkurangnya pengetatan kebijakan the Fed pasca data inflasi bulan Desember yang turun.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi lanjut melemah dari skala H4, dimana kini pair berada di posisi 128.61 yang berusaha mendaki ke posisi awal di 129.22.
Jika tembus akan lanjut ke pivot harian di 130.20 sebelum kemudian melompat ke resisten kuat di 131.55.
Namun jika lanjut menurun, akan turun ke posisi support kuat di 127.88 sebelum capai support selanjutnya di 126.58.