(Vibiznews – Economy & Business) – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat pada triwulan IV 2022. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 10,27%. Meskipun ini lebih rendah dari SBT pada triwulan III 2022 sebesar 13,89%.
Nilai SBT tercatat positif pada seluruh sektor, kecuali Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan yang menurun. Utamanya subsektor Tanaman Bahan Makanan (Tabama), seiring dengan masuknya musim tanam.
Tetap kuatnya kegiatan dunia usaha pada triwulan IV 2022 ditopang oleh sektor tersier yang tumbuh lebih tinggi. Terutama Sektor Jasa-jasa serta Sektor Pengangkutan dan Komunikas. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.
Kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2022 tetap baik sebesar 70,94%, meski relatif menurun dibandingkan triwulan III 2022 sebesar 73,67%. Sejalan dengan hal tersebut, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi mengalami penurunan. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari seluruh aspek. Yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, disertai dengan akses pembiayaan yang lebih mudah.
Pada triwulan I 2023, responden memprakirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT sebesar 13,66%. Peningkatan kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada sektor primer dan sekunder. Antara lain Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (SBT 3,30%) sejalan dengan masuknya musim panen yang dimulai pada bulan Maret.
Sementara itu, peningkatan Sektor Pertambangan dan Penggalian (SBT 1,05%), serta Sektor Industri Pengolahan (SBT 2,89%) sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan. Yang didukung kapasitas penyimpanan dan ketersediaan sarana produksi.
Analis Vibiz Research Center melihat bahwa kegiatan bisnis masih terus bertumbuh yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lebih lanjut di Triwulan I 2023.
Terutama pada sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan seiring dengan masuknya musim panen yang dimulai bulan Maret. Termasuk di dalamnya aktivitas industri pengolahan. Meningkatnya Sektor Industri Pengolahan, didorong oleh kebijakan pemerintah yang kondusif dalam mendorong ekonomi dan mobilitas masyarakat. Khususnya dengan pencabutan PPKM di akhir tahun 2022.
Selain itu berdasarkan survei Triwulan I 2023, kinerja PMI-BI diperkirakan meningkat menjadi sebesar 53,30%. Lebih tinggi dari 50,06% pada Triwulan IV 2022. Di mana seluruh sub sektor pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada subsektor Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki (55,25%).
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting