(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu 18 Januari 2023 bergerak koreksi dari kisaran tinggi dalam sepekan.
Secara teknikal pair sudah menembus semua posisi resisten hariannya dan kini turun ke kisaran resisten lemahnya.
Yen Jepang sudah anjlok parah hingga 2 persen lebih pada sesi Asia pasca pengumuman kebijakan BoJ diluar ekspektasi pasar.
Bank of Japan menetapkan mempertahankan suku bunga sangat rendah dan menjaga kebijakan kontrol imbal hasil tidak berubah.
Pasar proyeksikan BOJ akan mengubah kebijakan pada bulan April ketika gubernur baru masuk, sementara yang lain mengharapkan pivot pada bulan Juni.
Meningkatnya inflasi di Jepang yang tetap di atas target bank sentral juga mendukung penyesuaian kebijakan lainnya.
Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun Jepang turun kembali menjadi 0,4% setelah umumkan toleransi imbal hasil tidak berubah.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa menurun dari posisi tertinggi sepekan sesi global sebelumnya.
Masih di kisaran 7 bulan lebih terendahnya oleh turunnya laju inflasi AS yang mengangkat ekspektasi investor akan perlambatan kenaikan suku bunga the Fed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi menguat moderat dari skala H4, dimana kini pair berada di posisi 129.71 yang tertekan turun ke pivot 128.03.
Jika tembus akan lanjut ke support kuatnya di 127.66.
Namun jika bergerak naik kembali ke posisi 130.15 berpotensi lanjut rally menembus posisi tertinggi di sesi Asia pada 131.57.