(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS terhadap rival utamanya dalam indeks dolar memulai perdagangan forex Asia hari Selasa 24 Januari anjlok ke posisi terendah 8 bulan.
Indeks dolar turun karena kekhawatiran tentang resesi AS dan prospek Federal Reserve yang kurang agresif membuat investor lepaskan dolar AS.
Data ekonomi terakhir seperti pada sektor perumahan dan manufaktur, menunjukkan bahwa ekonomi sedang menghadapi hambatan yang meningkat.
Selain itu tanda-tanda pelonggaran inflasi di AS memicu spekulasi bahwa Fed akan lebih memperlambat kenaikan suku bunganya.
Pasar menilai peluang lebih dari 95% bahwa bank sentral akan menaikkan dananya sebesar 25 basis poin pada bulan Februari.
Beberapa mata uang utama yang menjadi rival utama dolar AS mendaki tinggi seperti euro dalam EURUSD naik ke tertinggi 9 bulan.
Sementara itu poundsterling naik ke posisi tertinggi 6 pekan dalam pair GBPUSD, aussie naik ke posisi tertinggi 5 bulan dalam pair AUDUSD.
Pergerakan selanjutnya indeks dolar berpotensi koreksi kembali oleh prospek kuatnya sentimen perdagangan aset risiko, dimana bursa Wall Street awal pekan berakhir rally.
Kini indeks berada di kisaran 101,59, secara teknikal indeks berpotensi meluncur ke posisi 101.68. Jika tembus akan lanjut ke support 101.40 – 100.90.
Namun jika bergerak sebaliknya akan mendaki ke 102.24, dan jika tembus lanjut naik ke resisten 102.55 – 103.38.
