(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa 24 Januari 2023 bergerak bearish oleh lonjakan data PMI komposit Jepang.
Secara teknikal pair sudah meninggalkan posisi resisten hariannya dan memiliki trend yang bearish di tengah pelemahan indeks dolar.
Yen Jepang rebound setelah data PMI komposit Jibun Bank berada di 50,8 untuk Januari dibandingkan 49,7 sebelumnya.
Selain itu posisi imbal hasil obligasi Jepang melonjak hingga naik 6 persen lebih dari posisi terendah 1 bulan dan imbal hasil obligasi AS retreat dari penguatan 3 sesi berturut.
Secara fundamental yen tertekan karena Bank of Japan tetap berkomitmen pada kebijakan suku bunga sangat rendah meskipun inflasi meningkat.
Pekan lalu, BoJ memutuskan mempertahankan suku bunga sangat rendah dan membiarkan kebijakan kontrol yield obligasi tidak berubah.
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda juga menegaskan kembali pendiriannya bahwa target inflasi 2% harus dicapai secara berkelanjutan.
Menteri Keuangan Shunichi Suzuki juga memperingatkan bahwa keuangan publik Jepang telah meningkat parah ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa melemah di kisaran terendah dalam hampir delapan bulan.
Investor lepaskan dolar AS karena kekhawatiran tentang resesi AS dan prospek Federal Reserve yang kurang agresif.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi bearish dari skala H4, pair berada di posisi 130.01 yang menuju 129.70.
Jika tembus akan meluncur ke support kuat di 129.48 sebelum kemudian turun ke support lemahnya di 128.35.
Namun jika bergerak positif akan mendaki kembali ke 130.72 sebelum kemudian naik ke resisten kuatnya di 131.33.
