(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu 1 Februari 2023 bergerak bearish untuk 2 sesi berturut oleh pelemahan dolar AS.
Secara teknikal pair meluncur dari area resisten dan mendekati support kuat hariannya melanjutkan jalur bearish sebelumnya.
Dolar AS tetap di bawah tekanan karena tanda-tanda pendinginan inflasi di AS didukung ekspektasi pengetatan kebijakan Federal Reserve yang kurang agresif.
Sebelumnya dilaporkan data pertumbuhan upah melambat pada Q4-2022, sementara harga rumah AS naik dengan laju yang lebih lemah pada bulan November.
Dari Jepang dilaporkan data PMI Manufaktur au Jibun Bank mencapai level terendah dalam 26 bulan untuk bulan kedua berturut-turut sesuai ekspektasi.
Namun secara bulanan pergerakan yen Jepang masih menguat untuk 3 bulan berturut oleh ekspektasi melemahnya kebijakan agresif the Fed.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa turun perlahan setelah terkoreksi terbatas di sesi global sebelumnya.
Bergerak dalam rentang sempit menjelang rilis pengumuman the Fed Kamis dini hari ini yang diperkirakan pasar tetap naik 25 bps.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi bearish dari skala H4, pair berada di posisi 129.90 yang sedang meluncur ke support kuat 129.70.
Namun jika rebound akan mendaki kembali menuju tertinggi 130.40 sebelum lanjut ke support kuat di 130.50.
