(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Kamis karena investor merespons lonjakan data klaim pengangguran AS yang dapat mengindikasikan beberapa pendinginan di pasar kerja.
Imbal hasil Treasury 10 tahun turun 6 basis poin menjadi 3,581%. Imbal hasil Treasury 2 tahun juga turun lebih dari 3 basis poin untuk diperdagangkan di 4,423%.
Hasil dan harga bergerak berlawanan arah dan satu basis poin sama dengan 0,01%.
Klaim pengangguran mingguan yang dirilis Kamis melonjak 13.000 menjadi 196.000, lebih dari yang diperkirakan dan bertentangan dengan serangkaian data terbaru yang menunjukkan pasar tenaga kerja tetap panas. Imbal hasil Treasury turun setelah data karena investor memperkirakan bahwa mungkin pasar kerja bisa cukup dingin untuk mendorong bank sentral untuk sekali lagi memperlambat kenaikan suku bunga.
Investor mencerna serangkaian pernyataan dari pejabat Fed yang dibuat sepanjang minggu yang memberikan wawasan baru tentang ekspektasi mereka terhadap ekonomi AS dan pandangan tentang kebijakan moneter di masa depan.
Gubernur Fed Christopher Waller mengindikasikan pada hari Rabu bahwa suku bunga dapat dinaikkan lebih dari yang diharapkan investor. Selama sambutannya di Arkansas State University Agribusiness Conference, dia juga menyatakan bahwa pertarungan Fed dengan inflasi masih jauh dari selesai.
Ini menggemakan nada yang disampaikan oleh pembicara Fed lainnya, termasuk Ketua Jerome Powell dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, awal pekan ini.
The Fed telah menaikkan suku bunga delapan kali sejak Maret 2022 sebagai bagian dari upayanya untuk memperlambat ekonomi dan menurunkan inflasi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan mencermati data ekonomi AS seperti Michigan Consumer Sentiment Februari, yang jika terealisir naik, akan menguatkan imbal hasil Treasury AS.