(Vibiznews – Forex) Dolar AS melemah terhadap mayoritas rival utamanya dengan indeks turun ke terendah sepekan mengakhiri sesi forex yang berakhir Jumat dinihari (10/2/2023).
Pelemahan dolar AS terjadi karena imbal hasil obligasi turun di tengah beberapa ketidakpastian tentang prospek kenaikan suku bunga di masa depan.
Investor abaikan pernyataan hawkish beberapa pejabat Fed tentang jalur suku bunga di AS dengan beralih ke perdagangan aset berisiko.
Presiden Richmond Fed Thomas Barkin mengatakan kebijakan moneter ketat memperlambat ekonomi AS, memungkinkan Fed bergerak lebih hati-hati dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Dari laporan ekonomi juga menunjukkan klaim pengangguran AS meningkat sedikit lebih dari yang diperkirakan pada pekan yang berakhir 4 Februari.
Kenaikan terjadi setelah klaim pengangguran menurun dalam empat dari lima minggu sebelumnya.
Indeks dolar yang sempat turun ke 102,64, pulih ke 103,26 sebelum kemudian masuk wilayah negatif dengan kerugian sekitar 0,15%.
Terhadap Euro, dolar melemah ke 1,0793 di awal sesi sebelum pulih ke 1,0735 yang turun sekitar 0,21% dari penutupan sebelumnya di 1,0713.
Dolar melemah terhadap poundsterling di 1,2114, meskipun pulih dari 1,2195.
Terhadap yen Jepang dolar menguat dengan naik di 131,63 yen, setelah melemah ke 130,35 yen pada hari sebelumnya. Demikian terhadap francSwiss, dolar lebih kuat ke CHF 0,9226.



