(Vibiznews-Forex) – Pergerakan aussie dolar dalam pair AUDUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Senin 13 Februari 2023 berbalik arah jadi menguat.
Secara teknikal AUDUSD yang sempat menembus posisi support kuat berbalik arah masuki area resisten oleh tingginya yield obligasi Australia.
Aussie sempat tertekan oleh keresahan investor data inflasi AS yang dapat memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut.
Namun tingginya yield obligasi Australia serta bangkitnya perdagangan bursa saham Eropa memberikan sentimen positif bagi aussie.
Secara fundamental posisi aussie mendapat kekuatan prospek kebijakan moneter RBA pasca revisi perkiraan inflasi yang lebih tinggi untuk tahun ini.
Lihat: RBA Upgrade Target Inflasi dan Upah Pekerja di Australia
Pernyataan itu menyarankan dua kenaikan suku bunga lagi dalam beberapa bulan mendatang, dan mungkin yang ketiga jika inflasi tetap tinggi.
Pekan lalu RBA menaikkan 5 basis poin suku bunganya ke level tertinggi 10 tahun sebesar 3,35%, sekaligus mengangkat suku bunga secara agregat sebesar 325 bps sejak Mei 2022.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa mendaki ke puncak tertinggi 5 pekan.
Menanjak di tengah investor fokus kepada rilis inflasi CPI Amerika pada Selasa malam (WIB) serta estimasi berlanjutnya kenaikan suku bunga the Fed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD masih berpotensi menguat, kini pair berada di 0.6927 yang sedang mendaki ke support kuat di 0.6948.
Jika tembus akan naik menuju resisten lemahnya di 0.6978.
Namun jika koreksi kembali akan turun ke posisi terendah di 0.6889 sebelum ke support lemah di 0.6877.
