Dolar AS Rabu Bergerak Naik Mengikuti Lonjakan Penjualan Ritel AS

441

(Vibiznews – Forex) Dolar AS memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penjualan ritel AS naik tajam setelah dua bulan berturut-turut mengalami penurunan bulanan, menunjukkan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk beberapa waktu.

Penjualan ritel AS melonjak 3,0% bulan lalu. Data untuk bulan Desember tidak direvisi untuk menunjukkan penjualan turun 1,1% seperti yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan akan meningkat 1,8%, dengan perkiraan berkisar antara 0,5% hingga 3,0%.

Dolar AS naik 0,6% terhadap yen menjadi 133,91 yen.
Sementara itu, Euro memperpanjang penurunan terhadap dolar, dan terakhir diperdagangkan pada $1,0679, turun 0,52%.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap mata uang saingannya, meningkat menjadi 104,01, naik 0,73%.

Pergerakan dolar AS terjadi setelah kenaikan sebelumnya setelah data inflasi AS yang sangat tinggi. Inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat bulan-ke-bulan di bulan Januari, naik 0,5% seperti yang diperkirakan, sebagian karena biaya sewa dan makanan yang lebih tinggi.

Tahun ke tahun, harga naik 6,4%. Itu turun dari 6,5% pada bulan Desember tetapi di atas ekspektasi ekonom sebesar 6,2%.

Pada bulan Desember, proyeksi median anggota dewan Fed memperkirakanvsuku bunga memuncak pada 5,1% tahun ini.

Tetapi pasar berjangka suku bunga sekarang menghargai puncak di atas 5,2% dan pedagang menjadi kurang yakin bahwa pemotongan suku bunga akan datang pada tahun 2023. Tingkat saat ini berada di 4,5% hingga 4,75%.

Pejabat Fed memberikan nada hawkish pada hari Selasa.

“Dengan kekuatan di pasar tenaga kerja, jelas ada risiko inflasi tetap lebih tinggi lebih lama dari yang diperkirakan, atau kita mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi,” kata Presiden Fed New York John Williams di New York.

Sterling turun 1,34% menjadi $1,2007 setelah inflasi Inggris mendingin lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari menjadi 10,1%, mengurangi beberapa tekanan pada Bank of England untuk mempertahankan kenaikan suku bunga.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutynya, indeks dolar AS akan bergerak naik seiring meningkat tajamnya data Retail Sales AS bulan Januari. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 104,50-105,02. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 103,84-104,54.