Hasil Lelang SUN 14 Februari 2023 Menurun Dibawah Target

344
MNC Kapital Terbitkan Obligasi Senilai Rp 390 Miliar
Vibizmedia Picture
(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Dalam lelang SUN Selasa (14 /2), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatatkan total penawaran yang masuk adalah Rp 55,98 triliun.

Penawaran dalam lelang tersebut lebih rendah dari hasil lelang SUN sebelumnya pada 31 Januari 2023, yaitu mencapai Rp 67,08 triliun. Sementara, pemerintah berhasil menyerap Rp 20 triliun dalam lelang tersebut.  Angka tersebut juga di bawah target indikatif yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 23 triliun.

Terdapat 7 seri SUN yang ditawarkan saat lelang, yaitu seri SPN03230517 (new issuance), SPN12240201 (reopening), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening). Lalu FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0089 (reopening).

Dari ketujuh seri SUN yang ditawarkan, seri FR0096 mendapatkan penawaran paling banyak, yaitu sebesar Rp 24,35 triliun. Di tempat kedua ada seri FR0095 yang mendapatkan penawaran sebesar Rp 16,20 triliun. Di tempat ketiga ada seri FR0098 yang mendapatkan penawaran sebesar Rp 3,1 triliun.

Menjadi yang paling banyak diburu, seri FR0096 juga menjadi seri SUN dengan nominal terbesar yang dimenangkan pemerintah kali ini, yaitu sebesar Rp 9,650 triliun. Di posisi kedua, jumlah nominal seri FR0095 berhasil diserap pemerintah sebanyak Rp 4,950 triliun. Di posisi ketiga, jumlah nominal seri SPN12240201 Rp2,000 triliun.

Berikut rincian 7 seri SUN yang ditawarkan hari ini beserta nominal yang dimenangkan, yield, dan tanggal jatuh tempo.

1. SPN03230517
Jumlah penawaran yang masuk Rp 0,940 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,52%. Tanggal jatuh tempo pada 17 Mei 2023. Tingkat kupon yang ditawarkan diskonto.

2. SPN12240201
Jumlah penawaran yang masuk Rp 6,650 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,47%. Tanggal jatuh tempo pada 1 Februari 2024. Tingkat kupon yang ditawarkan diskonto.

3. FR0095
Jumlah penawaran yang masuk Rp 16,2081 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,35%. Tanggal jatuh tempo pada 15 Agustus 2028. Tingkat kupon yang ditawarkan 6,37%.

4. FR0096
Jumlah penawaran yang masuk Rp 16,2081 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,71%. Tanggal jatuh tempo pada 15 Februari 2033. Tingkat kupon yang ditawarkan 7%.

5. FR0098
Jumlah penawaran yang masuk Rp 3,1075 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,98%. Tanggal jatuh tempo pada 15 Juni 2038. Tingkat kupon yang ditawarkan 7,1%.

6. FR0097
Jumlah penawaran yang masuk Rp 2,8811 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7%. Tanggal jatuh tempo pada 15 Juni 2043. Tingkat kupon yang ditawarkan 7,1%.

7. FR0089
Jumlah penawaran yang masuk Rp 1,8436 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7%. Tanggal jatuh tempo pada 15 Agustus 2051. Tingkat kupon yang ditawarkan 6,87%.

Apa penyebab penawaran lelang kali ini lebih rendah dari sebelumnya?

Menurut Analis Vibiz Research Center, ada beberapa penyebabnya:

1. Dari faktor internal para investor masih menunggu data perekonomian domestik yaitu neraca perdagangan yang rencananya dirilis hari ini.

2. Pasar juga menantikan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia dan kebijakan moneter yang akan diumumkan oleh RDG BI pada hari Kamis (16/2/2023). Pelaku pasar memprediksi Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan tingkat suku bunga pada level 5,75%.

3. Faktor eksternal, para investor menanti kemungkinan kenaikan Fed Rate masih akan berlanjut seperti yang dikatakan Powell minggu lalu.

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa walaupun inflasi sudah dalam tren menurun, tetapi masih pada level yang cukup tinggi, yaitu 6,5%. Pernyataan Powell memicu pasar berekspektasi The Fed masih akan meningkatkan suku bunga.

4. Tingkat inflasi AS juga masih menjadi perhatian utama pasar global, tak terkecuali di pasar obligasi.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting