Bursa Eropa Selasa Ditutup Rendah Terpengaruh Sentimen Hawkish The Fed

442

(Vibiznews – Index) Bursa Eropa ditutup lebih rendah pada Selasa mencermati laporan pendapatan perusahaan dengan potensi Federal Reserve AS untuk tetap hawkish.

Indeks Stoxx 600 Eropa berakhir turun 0,19%. Saham teknologi turun 1,5%, otomotif turun 1% dan sumber daya dasar turun 1,2%; sementara bank naik 0,8%.

Indeks FTSE 100 Inggris ditutup turun -0,46%. Indeks DAX Jerman berakhir lemah -0,52%. Indeks CAC 40 Perancis ditutup rendah -0,37%.

Saham Credit Suise jatuh pada laporan bahwa pernyataan yang dibuat oleh ketua sedang ditinjau oleh regulator keuangan Swiss. Axel Lehmann mengatakan arus keluar dari pemberi pinjaman telah stabil pada awal Desember, tetapi regulator Finma sedang meninjau apakah komentar tersebut berpotensi menyesatkan, lapor Reuters.

Di tempat lain, pemerintah Inggris membukukan surplus anggaran yang mengejutkan untuk bulan Januari.

Itu terjadi karena pasar mengubah ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga yang signifikan tahun ini, menetapkan suku bunga AS di atas 5% pada akhir tahun karena kekhawatiran tentang inflasi yang kaku membebani sentimen. The Fed akan merilis risalah dari pertemuan terbarunya pada hari Rabu.

Ketegangan geopolitik juga mengemuka di Eropa, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato tentang perang di Ukraina, yang terus dia sebut sebagai “operasi militer khusus”.

Presiden AS Joe Biden akan menyampaikan pidato di Polandia hari ini, setelah mengunjungi ibu kota Ukraina, Kyiv, kemarin untuk menunjukkan dukungan bagi negara tersebut.

Pasar Asia-Pasifik ditutup beragam pada Selasa karena data indeks manajer pembelian datang lebih tinggi di Australia tetapi lebih rendah di Jepang. Indeks Hang Seng Tech Hong Kong turun 3,08%.

Saham A.S. turun pada hari Selasa karena suku bunga yang lebih tinggi terus menekan sentimen pasar, dan kumpulan pendapatan ritel terbaru menimbulkan kekhawatiran tentang keadaan konsumen.

Indeks Manajer Pembelian gabungan Inggris kembali tumbuh pada bulan Februari setelah enam bulan mengalami penurunan.

Produksi manufaktur dan jasa meningkat dalam survei, meskipun yang terakhir lebih kuat.

Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di S&P Global Market Intelligence, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa angka-angka tersebut “menunjukkan ketahanan ekonomi yang menggembirakan” meskipun hambatan seperti suku bunga yang lebih tinggi, krisis biaya hidup, kekurangan tenaga kerja dan pemogokan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street dan sentimen kenaikan suku bunga AS, yang jika memberikan sentimen negatif, akan dapat menekan bursa Eropa.