(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak kuat terhadap mayoritas rival utamanya mengakhiri sesi forex Asia Selasa (21/2/2023), setelah sebelumnya bergerak sempit pasca libur pasar Amerika.
Secara teknikal indeks dolar melaju hingga menembus kisaran resisten kuat hariannya di kisaran tertinggi dalam enam pekan di $104.
Prospek lanjutan kenaikan suku bunga Federal Reserve masih mendominasi sentimen perdagangan safe haven seperti dolar AS, terpantau bursa Asia sedang alami pelemahan.
Data ekonomi lebih kuat dari perkiraan serta komentar hawkish pejabat Fed terbaru menunjukkan dukungan terhadap kenaikan suku bunga lebih banyak.
Terhadap rival utamanya yang paling tertekan kurs yang sensitif terhadap aset risiko seperti dolar Australia dan Selandia Baru.
Indeks dolar yang sempat turun ke 103,88, mendaki hingga ke posisi 104,08 sebelum kemudian turun kembali ke kisaran 104.03.
Terhadap Euro, dolar menguat ke 1,0668 setelah sempat melemah ke 1,0687. Terhadap poundsterling, dolar menguat di 1,2023 setelah sempat melemah di posisi 1,2044.
Terhadap yen Jepang dolar menguat 0,11% pada posisi 134,37 yen, setelah sempat melemah ke 134,12 yen.
Terhadap aussie dolar menguat ke posisi 0.6889 setelah sempat tertekan awal sesi di 0.6920.
Untuk pergerakan selanjutnya indeks berpotensi masih bergerak lebih tinggi lagi, melaju menuju resisten kuat hariannya.
Investor sekarang menantikan risalah pertemuan FOMC terbaru, komentar pejabat Fed dan pengukur inflasi pilihan Fed dari indeks harga PCE minggu ini.
