(Vibiznews – Forex) Dolar AS mempertahankan penguatan terhadap beberapa rival utamanya mengakhiri sesi forex Rabu dinihari (22/2/2023) kecuali terhadap poundsterling.
Poundsterling yang bergerak rally sejak akhir pekan,mendaki ke posisi tertinggi sepekan lebih merespon rilis data PMI yang lebih kuat dari perkiraan dan inflasi yang lebih lemah.
Secara teknikal indeks dolar dibuka sedikit lebih rendah dari penutupan kuat sebelumnya di bawah kisaran $103, kemudian bergerak naik di kisaran $104.
Rilis data flash PMI semalam menunjukkan sebagian besar ekonomi AS masih terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan, terutama sektor jasa.
Ini menambah kekuatan data ekonomi AS yang sebelumnya optimis dan dapat membuat Fed meningkatkan standar kenaikan suku bunga yang lebih agresif.
Sentimen penggerak hari ini fokus pada rilis risalah pertemuan Federal Reserve terakhir yang dapat beri petunjuk arah pengetatan kebijakan selanjutnya.
Kecepatan pengetatan Fed rate yang terukur akan membatasi kenaikan USD untuk saat ini karena ECB dan bank sentral lainnya sedang berlari untuk pengetatan yang juga agresif.
Indeks dolar yang ditutup pada posisi 104,17, sedang meluncur ke kisaran 104.02.
Terhadap Euro, dolar AS memperpanjang penguatan setelah data PMI manufaktur zona euro lebih rendah dari ekspektasi dan periode sebelumnya. Kini bergerak di 1.0657.
Terhadap yen Jepang dolar sedikit terkoreksi dari rally sebelum di tertinggi 6 pekan dan kini pair USDJPY bergerak di kisaran 134,73yen.
Terhadap aussie dolar, masih menguat di kisaran tertinggi 6 pekan pada posisi 0.6849 setelah sempat sesi sebelumnya tertekan di 0.6918.
Terhadap poundsterling di GBPUSD posisi dolar AS masih tertekan, pair semakin tinggalkan terendah 6 pekan dan mendekati resisten kuat harian.
Untuk pergerakan selanjutnya kini posisi indeks konsolidasi karena pergerakan yang terbatas di bawah penutupan kuat sebelumnya.