(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong kembali tertekan pada perdagangan hari Rabu (22/2) imbas pelemahan bursa Wall Street serta rilis data kontraksi PDB Hong Kong.
Indeks Hang Seng anjlok ke posisi terendah dalam 7 pekan setelah rilis data PDB Q4-2022 menunjukkan ekonomi Hong Kong kontraksi sebesar -4,2% yoy.
Namun tekanan sempat dibatasi oleh pernyataan dari sekretaris keuangan Hong Kong Paul Chan bahwa kota tersebut akan memberikan lebih banyak dukungan kepada konsumen.
Chan menandai pemotongan pajak gaji sebesar 100%, maksimal HK$6.000. Pemerintah juga akan meluncurkan skema penanaman modal baru untuk menarik lebih banyak modal.
Indeks Hang Seng anjlok 0,51% berakhir pada 20.423,84 dan indeks saham Cina Enterprise (HSCE) turun 1,33% ke posisi 6,832.76.
Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Maret 2023 bergerak negatif dengan turun 0,96 persen ke posisi 20349.
Hampir semua sektor berakhir di zona merah, dipimpin oleh penurunan signifikan dari Techtronic Inds. (-7,3%), JD.Com (-2,6%), Xiaomi Corp. (-2,6%), Wuxi Biologics (-2,3%), China Longyuan Power (-2,2%), dan Tencent Hlds. (-1,8%).