(Vibiznews – Economy & Business) – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi pada Februari 2022 yang secara tahunan mengalami peningkatan. Yakni dari 5,28% year on year (yoy) pada Januari 2023 menjadi 5,47% (yoy) pada Februari 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, secara tahunan pada Februari terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK). Dimulai dari 108,24 pada Februari 2022, menjadi 114,16 pada Februari 2023.
“Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan Februari 2023 terbesar terjadi pada kelompok transportasi yaitu sebesar 13,59%. Dan ini menyumbang andil inflasi sebesar 1,63%,” tutur Pudji saat menyampaikan rilis BPS, Rabu (3/1).
Jika dilihat terhadap komoditasnya, penyumbang terbesar diantaranya adalah bensin dengan andil inflasi 1,07%. Lalu beras dengan andil 0,32%, bahan bakar rumah tangga 0,22%.
Adapun inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Diantaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 7,23%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18%. Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,43%.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,02%, kelompok kesehatan sebesar 2,94%. Serta kelompok transportasi sebesar 13,59%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,60%.
Lalu, kelompok pendidikan sebesar 2,76% kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,08%. Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,63%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20%.
Namun kenaikan inflasi IHK ini masih terkendali tidak terlepas dari pengaruh koordinasi kebijakan pengendalian inflasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah. Dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023. Dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023. Bank Indonesia akan terus memperkuat respons kebijakan moneter, serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi tersebut.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting