(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS naik pada hari Kamis mempertimbangkan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve dan menunggu data ekonomi baru.
Pada pukul 5:46 ET, imbal hasil Treasury 10 tahun naik 2,6 basis poin menjadi 4,022%, diperdagangkan di atas angka 4% pada level yang terakhir terlihat pada awal November.
Imbal hasil Treasury 2 tahun terakhir diperdagangkan di 4,887%. Di awal sesi telah naik setinggi 4,937%.
Hasil dan harga memiliki hubungan terbalik dan satu basis poin sama dengan 0,01%.
Investor mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan suku bunga tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Pada hari Rabu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menerbitkan pernyataan yang mengatakan dia yakin suku bunga perlu naik lebih tinggi lagi dan tetap tinggi “hingga 2024” karena pertempuran dengan inflasi berlanjut.
Sementara itu, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat terjadi dan Fed dapat mempercepat laju kenaikan suku bunga lagi.
Pada pertemuan terakhirnya, bank sentral telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Ini menandai perlambatan dibandingkan dengan lima kenaikan sebelumnya yang mencakup empat kenaikan 75 basis poin berturut-turut diikuti dengan kenaikan 50 basis poin.
Juga pada hari Rabu, Indeks Manufaktur ISM bulan Februari mencapai 47,7%, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di sektor tersebut berkontraksi sepanjang bulan.
Pada hari Kamis, investor akan mengamati dengan seksama rilis klaim pengangguran awal mingguan dan pernyataan dari Gubernur Fed Christopher Waller.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan bergerak naik mencermati sinyal hawkish pejabat The Fed untuk kenaikan suku bunga.
