(Vibiznews – Index) – Bursa saham Wall Street berakhir mixed pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (2/3) merespon lonjakan imbal hasil obligasi AS.
Dalam perdagangan yang berombak hanya Dow Jones yang berhasil rebound tipis, S&P500 dan Nasdaq terjun ke posisi terendah dalam sebulan lebih.
Sentimen dibebani dengan lonjakan imbal hasil obligasi yang mencapai 4% untuk pertama kalinya sejak November dan imbal hasil Treasury 1 tahun naik di atas 5%.
Kenaikan tersebut terjadi karena serangkaian data ekonomi yang optimis memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga menjadi tingkat yang lebih tinggi dan menjaga mereka membatasi lebih lama.
Data terbaru dari laporan ISM untuk PMI manufaktur naik tipis menjadi 47,7 di bulan Februari dari 47,4 di bulan Januari.
Meski masih kontraksi tetapi laporan tersebut juga menunjukkan indeks harga melonjak menjadi 51,3 di bulan Februari dari 44,5 di bulan Januari.
Lonjakan indeks harga ini menambah kekhawatiran baru-baru ini tentang inflasi dan prospek suku bunga.
Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham utilitas menyeret Dow Jones Utility Average turun 1,8 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan.
Pelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham-saham ritel, sebagaimana tercermin dari penurunan 1,8 persen oleh Indeks Ritel Dow Jones AS.
Toko ritel perbaikan rumah Lowe’s membukukan kerugian tajam setelah melaporkan penjualan kuartal keempat yang meleset dari perkiraan analis.