(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS turun pada Rabu terpicu penurunan saham Credit Suisse yang menekan saham bank, mendorong pelarian ke obligasi yang secara tradisional lebih aman. Penurunan indeks harga produsen juga memicu penurunan imbal hasil Treasury AS yang memberikan sentimen perlambatan kenaikan suku bunga AS.
Imbal hasil Treasury 10 tahun turun lebih dari 15 basis poin menjadi 3,481%.
Imbal hasil Treasury 2 tahun diperdagangkan pada 3,933% setelah turun lebih dari 29 basis poin. Itu telah membukukan penurunan tiga hari terbesar sejak jatuhnya pasar saham Oktober 1987 menyusul kegagalan Silicon Valley Bank minggu lalu.
Penurunan imbal hasil datang setelah saham Credit Suisse yang terdaftar di AS jatuh memberi tekanan pada saham bank.
Pasar banyak telah memperkirakan Fed untuk mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada akhir pertemuannya, setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan. Tetapi setelah keruntuhan Silicon Valley Bank, yang membuat sektor perbankan berjuang dan mengarahkan investor untuk fokus pada aset yang lebih aman seperti obligasi pemerintah, menyebabkan ketidakpastian tentang jalur kebijakan Fed.
Indeks harga produsen turun 0,1% pada Februari dari bulan sebelumnya meskipun ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan bulan ke bulan sebesar 0,3%. Indeks meningkat 4,6% secara tahunan, menunjukkan pergerakan turun dari level 5,7% yang direvisi terlihat ketika membandingkan Januari dengan bulan yang sama tahun lalu.
Ekonom dan investor menganggap bahwa Fed sekarang dapat memprioritaskan stabilitas keuangan, dengan beberapa mengatakan bahwa bank sentral akan menghentikan kenaikan suku bunga. Namun, menurut perkiraan CME Group, kenaikan suku bunga 25 basis poin sekarang diperkirakan secara luas karena The Fed terus bekerja untuk mendinginkan ekonomi dan mengurangi inflasi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS dapat bergerak turun dengan hasil indeks harga produsen turun memicu sentimen perlambatan kenaikan suku bunga AS.
