(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 27 – 31 Maret 2023
Pada akhir hari Kamis, 30 Maret 2023
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.045 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,80%.
3. DXY[1] melemah ke level 102,14.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 3,549%.
Pada pagi hari Jumat, 31 Maret 2023
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.960 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,79%.
Lihat: Rupiah Jumat Berakhir Menguat ke Rp 14.994/USD
Aliran Modal Asing (Minggu IV Maret 2023)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 97,3 bps per 30 Maret 2023 dari 108,91 bps per 24 Maret 2023.
2. Berdasarkan data transaksi 27 – 30 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp10,97 triliun. Terdiri dari beli neto Rp8,37 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,60 triliun di pasar saham.
3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 30 Maret 2023, nonresiden beli neto Rp54,11 triliun di pasar SBN. Dan beli neto Rp1,45 triliun di pasar saham.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting