Bursa Wall Street Dibayangi Lemahnya Prospek Ekonomi, Dow Jones Kuat Sendiri

433
wall street

(Vibiznews – Index) – Pelemahan bursa saham Wall Street menyusut dengan indeks ditutup mixed pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (6/4).

Hanya indeks Dow Jones yang rebound dengan  naik  0,2 persen menjadi 33.482,72, sedangkan S&P 500 ditutup turun  0,3 persen menjadi 4.090,38.

Nasdaq yang paling menunjukkan pelemahan yang lebih signifikan, merosot  1,1 persen menjadi 11.996,86 dan semakin jauh dari penutupan tertinggi enam bulan Jumat lalu.

Rebound Dow Jones disebabkan lonjakan saham Johnson & Johnson sebesar 4,5% setelah  mengumumkan setuju untuk membayar $8,9 miliar selama 25 tahun untuk menyelesaikan klaim bahwa bedak dalam bedak bayi dan produk lainnya menyebabkan kanker.

Komponen dari Dow Jones terkait perawatan kesehatan lainnya seperti UnitedHealth , Merck dan Amgen juga melonjak sebesar 2% lebih.

Pelemahan Nasdaq dan S&P 500 terjadi merespon data mengecewakan dari ADP yang  menambah  kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS.

ADP melaporkan pekerjaan sektor swasta meningkat kurang dari yang diharapkan di bulan Maret, naik 145.000 pada Maret setelah naik  261.000 pekerjaan  pada bulan Februari.

Kemudian ISM juga melaporkan pertumbuhan aktivitas sektor jasa AS melambat lebih dari yang diperkirakan, turun menjadi 51,2 di bulan Maret dari 55,1 di Februari.

Pelemahan sektoral dipimpin oleh saham pialang dengan menyeret Indeks NYSE Arca Broker/Dealer turun sebesar 1,9%.

Pelemahan yang cukup besar terlihat juga di antara saham semikonduktor dengan penurunan 1,8 persen Indeks Semikonduktor Philadelphia.

Namun pergerakan sebaliknya terjadi pada saham utilitas yang  mendorong Dow Jones Utility Average naik 2,6 persen ke level penutupan tertinggi dua bulan.

Lonjakan saham Johnson & Johnson juga berkontribusi pada  sektor farmasi, dengan NYSE Arca Pharmaceutical Index naik 1,8 persen ke level  terbaiknya dalam tiga bulan.