Pasar Asia-Pasifik Bergerak Beragam Pagi Ini, Kamis (06/04)

370
asia

(Vibiznews – Index) – Pasar Asia-Pasifik terlihat diperdagangkan beragam pada hari Kamis (06/04) setelah Wall Street mencerna laporan gaji swasta ADP terbaru, yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat pada bulan Maret.

Bank sentral India juga diperkirakan akan menaikkan tingkat pembelian kembali sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Di Australia, kontrak berjangka untuk S&P/ASX 200 bergerak pada level 7.254 dibandingkan dengan penutupan terakhir di 7.237,2, menunjukkan indeks dapat memperpanjang kenaikan beruntun selama delapan hari.

Indeks Hang Seng Hong Kong, tampaknya akan diperdagangkan lebih tinggi, dengan Hang Seng berjangka di 20.421 dibandingkan dengan penutupan Selasa di 20.274,59.

Namun, pasar Jepang tampaknya menuju kejatuhan, dengan kontrak berjangka Nikkei di Chicago bergerak di level 27.740, dan pasangannya di Osaka berada di 27.680 melawan penutupan Nikkei 225 di 27.813,26.

Jepang akan merilis data pengeluaran rumah tangganya untuk bulan Februari, dan China juga akan melihat survei swasta pada aktivitas sektor jasanya.

Semalam di AS, Nasdaq Composite mencatat sesi penurunan ketiga berturut-turut, turun 1,07%, sementara indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,25. Dow Jones Industrial Average, bagaimanapun, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari saham perawatan kesehatan untuk ditutup 0,24% lebih tinggi.

Saham-saham chip yang terkait erat dengan kesehatan ekonomi ditutup turun pada Rabu kemarin karena kumpulan data pekerjaan terbaru memberi isyarat kepada investor bahwa resesi mungkin datang lebih cepat dari yang diperkirakan.

Defisit perdagangan AS meningkat, menunjukkan pertumbuhan Q1 yang lebih lemah
Defisit perdagangan AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari karena ekspor mencatat penurunan tajam, Departemen Perdagangan melaporkan Rabu.

Ketidakseimbangan perdagangan meningkat menjadi $70,5 miliar untuk bulan tersebut, naik $1,9 miliar dari Januari dan lebih dari perkiraan Dow Jones.

Ekspor turun menjadi $251,2 miliar, penurunan 2,7%, karena pasokan industri, mobil, barang konsumsi, dan barang modal semuanya menurun. Impor turun sebesar $5 miliar.

Karena ekspor menambah PDB dan mengurangi impor, angka tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi bisa lebih lemah dari yang diharapkan pada kuartal pertama. Pelacak GDPNow Federal Reserve Atlanta menunjuk ke kenaikan hanya 1,7% untuk periode tersebut, turun dari 3,5% kurang dari dua minggu lalu.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning