(Vibiznews – Economy & Business) – Bank Indonesia merilis data penjualan eceran bulan Maret 2023. Secara tahunan, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat pada Maret 2023.
Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 sebesar 215,2, atau tumbuh 4,8% (yoy). Ini lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 0,6% (yoy).
Kinerja penjualan eceran yang meningkat tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Barang Budaya dan Rekreasi. Serta Subkelompok Sandang, sementara Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi juga tercatat membaik dari bulan sebelumnya meski masih berada dalam fase kontraksi.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif sebesar 7,0% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya berada pada fase kontraksi sebesar 3,4% (mtm). Peningkatan terjadi pada seluruh kelompok, terutama pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Barang Budaya dan Rekreasi. Serta Makanan, Minuman dan Tembakau seiring dengan periode bulan Ramadan 1444 H. Selain itu, strategi potongan harga yang dilakukan ritel, serta kelancaran distribusi yang mendorong peningkatan permintaan domestik.
Pada periode Februari 2023, IPR tercatat sebesar 201,2 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 0,6% (yoy). Hasilnya membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya terkontraksi sebesar -0,6% (yoy).
Peningkatan/perbaikan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama Subkelompok Sandang serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi. Perbaikan terutama terjadi pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya. Hal ini tentunya seiring dengan permintaan yang masih terjaga.
Prakiraan Penjualan ke Depan
Responden memperkirakan penjualan eceran pada bulan Mei 2023 (3 bulan yad) turun dan Agustus 2023 (6 bulan yad) meningkat. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) 2023 tercatat sebesar 149,6, atau lebih rendah dibandingkan dengan 161,2 pada bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kembali normalnya permintaan masyarakat pasca perayaan keagamaan (HBKN) Idulfitri.
Sementara itu, penjualan eceran pada Agustus 2023 juga diprakirakan meningkat, tercermin dari IEP 6 bulan yang akan datang sebesar 152,7, lebih tinggi dari 142,9 pada bulan sebelumnya.
Prakiraan Harga ke Depan
Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2023 akan mengalami penurunan. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2023 masing-masing tercatat sebesar 130,3 dan 128,1. Ini lebih rendah dari 145,1 dan 133,5 pada periode sebelumnya. Penurunan tersebut sejalan dengan telah berlalunya periode bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 H, serta kelancaran distribusi barang.
Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran akan meningkat 6 bulan ke depan jika dilihat dari responden yang masuk. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) pada bulan Agustus 2023. Sedangkan harga menurun karena adanya penurunan inflasi. Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif selama 6 bulan ke depan.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting