Wall Street Dorong Pasar Asia-Pasifik Pagi Ini, Jumat (14/04)

387
asian

(Vibiznews – Index) – Pasar Asia-Pasifik menuju pembukaan positif pada hari Jumat (14/04) setelah laporan utama lainnya menegaskan kembali sentimen bahwa inflasi AS sedang mendingin.

Indeks harga produsen AS untuk bulan Maret, ukuran harga yang dibayarkan oleh perusahaan dan seringkali merupakan indikator utama inflasi konsumen, turun 0,5% dari bulan ke bulan dibandingkan ekspektasi para ekonom untuk harga bergerak mendatar.

Data PPI mengonfirmasi tren pelonggaran inflasi dari laporan indeks harga konsumen bulan Maret pada hari Rabu, yang naik hanya 0,1% dari bulan ke bulan. Harga konsumen tumbuh 5% secara tahunan, kenaikan terkecil dalam hampir dua tahun.

Di Australia, kontrak berjangka untuk S&P/ASX 200 ditutup di level 7.356, lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan terakhirnya di 7.324,1.

Kontrak berjangka Nikkei 225 Jepang di Chicago berada di 28.435, sedangkan mitranya di Osaka berada di 28.370 melawan level penutupannya di di 28.156,97.

Indeks Hang Seng Hong Kong, berjangka juga menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi, di 20.468 dibandingkan dengan 20.344,48 pada penutupan terakhirnya.

Bank sentral Singapura juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya, dan perkiraan produk domestik bruto kuartal pertamanya.

Semalam di AS, ketiga indeks utama ditutup naik, dengan S&P 500 naik 1,33% untuk penutupan tertinggi sejak Februari. Nasdaq Composite naik 1,99%, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 1,14 persen.

Produk domestik bruto Singapura diperkirakan akan mencapai 0,6% lebih tinggi tahun-ke-tahun untuk kuartal pertama 2023, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Namun, PDB kuartal pertama diperkirakan turun 0,2% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Perkiraan ini lebih rendah dari hasil survei peramal profesional yang dikirim Otoritas Moneter Singapura pada bulan Februari, yang memperkirakan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 1,3% pada kuartal pertama.

PDB untuk keseluruhan tahun 2023 diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,9% tahun ini dibandingkan tahun 2022, menurut survei MAS.

Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning