(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa 18 April 2023 bergerak retreat dari puncak tertinggi 6 pekan lebih.
Secara teknikal pair yang sempat melaju mendekati resisten kuat hariannya terkoreksi mendekati posisi pivot harian di tengah pergerakan dolar AS yang lemah.
Yen Jepang rebound dari terendah 1 bulan lebih setelah tertekan ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lagi di bulan Mei karena tanda-tanda ketahanan ekonomi AS.
Yen juga berada di bawah tekanan menyusul pernyataan gubernur bank sentral baru Kauzo Ueda, yang mengindikasikan bahwa Bank of Japan akan tetap berpegang pada kebijakan moneter ultra-longgar sampai stabilitas harga tercapai.
Dia berargumen bahwa inflasi Jepang, yang saat ini berada di sekitar 3%, akan turun kembali di bawah target BOJ 2% di akhir tahun karena penurunan biaya impor.
Namun Kauzo Ueda mengisyaratkan bahwa stimulus besar-besaran negara itu pada akhirnya akan dihapus.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa menurun setelah rally 2 hari di sesi global sebelumnya.
Terkoreksi di antara rilis pertumbuhan ekonomi China serta investor prediksikan bulan depan the Fed akan menaikkan suku bunganya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi lemah dari skala H4, pair berada di posisi 134.19 yang tertekan ke support kuat di 133.93.
Jika tembus akan meluncur ke support lemahnya di posisi 133.38. Namun jika mendaki kembali ke 134.70 akan mendaki ke resisten kuatnya di 134.77.



