Saham Wall Street Tertekan Laporan Kuartalan Perusahaan Ternama Yang Lemah

1735
wall street

(Vibiznews – Index) – Bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (21/4) dengan semua indeks utama turun dari sesi sebelumnya.

Dow Jones turun 0,3% ke posisi 33.786,62, Nasdaq turun 0,8% menjadi 12.059,56 dan S&P 500 turun 0,6% ke posisi 4.129,79.

Pelemahan di Wall Street sebagian merespon negatif laporan kuartalan terbaru dari beberapa perusahaan ternama.

Saham Tesla anjlok 9,8% setelah pembuat kendaraan listrik itu melaporkan penurunan tajam dalam pendapatan kuartal pertama di tengah margin laba yang mengecewakan.

Raksasa telekomunikasi AT&T juga membukukan kerugian besar setelah melaporkan pendapatan yang melebihi perkiraan namun lebih lemah dari pendapatan yang diharapkan.

Saham America Express tertekan  setelah raksasa kartu kredit itu melaporkan laba kuartal pertama yang meleset dari ekspektasi.

Sementara itu, saham IBM Corp. ditutup hampir tidak berubah setelah raksasa teknologi tersebut melaporkan pendapatan kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.

Sentimen juga dibebani beberapa data ekonomi AS yang mengecewakan seperti Philly Fed Index dan klaim pengangguran mingguan AS.

Philly Fed Index turun ke level terendah sejak mencapai negatif 43,2 pada Mei 2020, menunjukkan aktivitas manufaktur regional secara tak terduga berkontraksi.

Klaim pengangguran AS naik sedikit lebih dari yang diharapkan pada pekan yang berakhir 15 April, naik ke  245.000 dari  240.000 pekan sebelumnya.

Pelemahan indeks dipimpin oleh saham tembakau  dengan NYSE Arca Tobacco Index jatuh sebesar 2,5 persen.

Pelemahan yang cukup besar juga terjadi pada saham perangkat keras komputer dengan penurunan 2,4 persen oleh NYSE Arca Computer Hardware Index.

Saham perbankan juga menunjukkan penurunan yang signifikan hingga menyeret KBW Bank Index turun sebesar 1,8 persen.

Sementara itu pergerakan sebaliknya terjadi pada saham-saham perumahan yang mendorong Philadelphia Housing Sector Index naik sebesar 1,6%.

Saham developer D.R. Horton membantu memimpin sektor perumahan lebih tinggi setelah melaporkan hasil fiskal kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan.