(Vibiznews – Forex) Dolar AS berbalik dalam pergerakan yang lemah setelah perdagangan sebelumnya sempat menyentuh posisi yang tinggi di kisaran 101.90.
Demikian terhadap mayoritas rival utamanya bergerak lemah, anjlok ke terendah dalam 1 tahun terhadap euro dan terendah dalam 2 pekan terhadap yen Jepang.
Dolar AS tertekan kembali dikarenakan bangkitnya minat perdagangan aset risiko berkat laporan kuartalan yang lebih kuat dari Alphabet dan Microsoft.
Dari laporan ekonomi AS, data pesanan baru untuk barang-barang tahan lama manufaktur AS melonjak lebih dari yang diharapkan 3,2% pada bulan Maret.
Pelemahan terhadap euro dipicu oleh komentar positif dari Wakil Presiden ECB Guindos, yang mengatakan zona euro terlihat menghindari resesi.
Selain itu indeks GfK Mei Jerman ke level tertinggi 13 bulan dan Kementerian Ekonomi Jerman menaikkan perkiraan PDB Jerman 2023 menjadi +0,4% dari +0,1%.
Pelemahan terhadap yen Jepang dipicu oleh gejolak perbankan AS setelah First Republic Bank jatuh karena menghadapi potensi pembatasan pinjaman dari Federal Reserve.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya dibuka lebih rendah dan berusaha bergerak rebound di kisaran 101.17.
EURUSD
Terpantau kini pair menguat di 1,1042 dengan rentang support harian berada di 1.0969 – 1.0900 dan rentang resisten di 1.1102 – 1.1168.
GBPUSD
Sedang konsolidasi di 1.2469 dengan rentang support harian berada di 1.2404 – 1.2350 dan rentang resisten di 1.2518 – 1.2580.
USDJPY
Bergerak lemah di kisaran 133.62 dengan rentang support harian berada di 133,13 -132,60 dan rentang resisten berada di 134,05-134,65.
AUDUSD
Sedang rebound di 0.6603 dengan rentang support berada di 0.6575 – 0.6530 dan resisten di 0.6626 – 0.6670.