(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik pada akhir pekan hari Jumat setelah data menunjukkan inflasi tumbuh pada bulan Maret, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat, meningkatkan sentimen Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter minggu depan.
Yen, jatuh secara keseluruhan, setelah Bank of Japan mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah seperti yang diperkirakan, dan dengan suara bulat memutuskan untuk tidak membuat perubahan pada kebijakan kontrol kurva imbal hasil.
Mata uang Jepang jatuh ke level terendah sejak September 2008 terhadap euro, dan level terlemahnya dalam tujuh minggu versus dolar.
Dolar terakhir diperdagangkan 1,7% lebih tinggi pada 136,235 yen, membukukan kenaikan mingguan sebesar 1,6%, kinerja mingguan terbaiknya sejak akhir Februari.
Indeks dolar AS, ukuran nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama, naik 0,2% menjadi 101,65.
Data hari Jumat menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,1% lebih tinggi di bulan Maret setelah naik 0,3% di bulan Februari. Dalam 12 bulan hingga Maret, indeks harga PCE meningkat 4,2% setelah naik 5,1% pada Februari.
Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, indeks harga PCE naik tipis 0,3% setelah naik pada tingkat yang sama di bulan Februari. Apa yang disebut indeks harga PCE inti naik 4,6% pada basis tahun ke tahun di bulan Maret setelah naik 4,7% di bulan Februari. The Fed melacak indeks harga PCE untuk target inflasi 2%.
Menyusul data inflasi, pasar suku bunga berjangka memperkirakan peluang 90% dari kenaikan 25 basis poin minggu depan.
Sebuah laporan terpisah pada hari Jumat menunjukkan pembacaan sentimen konsumen University of Michigan akhir dari 63,5 pada bulan April, naik dari level terendah tiga bulan 62 pada bulan Maret, menambah keuntungan dolar. Prospek inflasi satu tahun konsumen AS adalah 4,6 bulan ini dari 3,6 pada bulan Maret, lebih lanjut mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga, juga mendorong dolar.
Sedangkan Euro tergelincir 0,1% terhadap dolar menjadi $1,1017.
Data ekonomi melukiskan gambaran beragam untuk pertumbuhan dan inflasi di seluruh zona euro, meningkatkan ketidakpastian seputar perkiraan kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa minggu depan.
Data awal menunjukkan produk domestik bruto di zona euro meningkat sebesar 0,1% pada kuartal pertama, di bawah ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters sebesar 0,2%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan sealnjutnya di awal pekan, indeks dolar AS akan mencermati data ISM Manufacturing PMI April yang jika terealisir menurun, akan dapat menekan dolar AS. Namun sentimen kenaikan suku bunga The Fed awal Mei ini akan memberikan sentimen positif bagi dolar AS.