(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa 2 Mei 2023 stabil di kisaran tertinggi 4 bulan lebih pasca kebijakan dovish BOJ.
Namun terhadap kurs euro dalam pair EURJPY, posisi yen Jepang anjlok ke posisi terendah dalam 15 tahun.
Secara teknikal pair yang sempat melaju mendekati resisten kuat hariannya di kisaran 137,70 terkoreksi di posisi awal sesi.
Yen Jepang terus tertekan karena Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar dan tidak membuat penyesuaian pada kontrol kurva imbal hasil.
Namun, BOJ mengatakan akan menghapus pedoman ke depan yang berjanji untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini atau rendah.
Data terbaru menunjukkan bahwa harga konsumen inti di ibu kota Jepang, Tokyo, meningkat dan melampaui perkiraan pada bulan April, menjaga tekanan untuk menyesuaikan pengaturan moneter saat ini.
Secara eksternal, ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lagi di bulan Mei terus membebani yen.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa rally untuk 4 hari berturut.
Melompat ke tertinggi dalam 3 pekan mempertimbangkan kenaikan 25 basis poin suku bunga pekan ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi kuat dari skala H4, pair berada di posisi 137.45 yang tertekan ke 137.20.
Jika tembus akan meluncur ke support kuatnya di posisi 136.58. Namun jika mendaki kembali ke 137.77 akan mendaki ke resisten kuatnya di 137.97.
