(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS melemah pada hari Rabu, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya karena data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan dan risiko sektor perbankan.
Terpantau indeks dolar AS bergerak turun 0,28% pada 101.57.
Namun, Federal Reserve secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi pada hari Rabu, meskipun analis tetap terbagi atas apakah bank sentral akan mempertahankan biaya pinjaman yang tinggi untuk sisa tahun ini atau mulai memangkas suku bunga di paruh kedua.
Lowongan kerja AS turun untuk bulan ketiga berturut-turut dan PHK meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, menunjukkan pengusaha menjadi lebih berhati-hati di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi.
Investor juga mencemaskan runtuhnya First Republic Bank dan pengambilalihan selanjutnya oleh JPMorgan, kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati data ADP Employment Change April, yang jika terealisir meningkat, akan menguatkan dolar AS. Juga jika dinihari nanti The Fed menaikkan suku bunga 25 bps, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 101.24-101.00. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 101.86-102.15.