(Vibiznews – Indeks) – Tekanan jual saham di bursa Hong Kong berlanjut hingga akhir perdagangan hari Kamis (11/5) merespon rilis data inflasi konsumen dan produsen China.
Indeks Hang Seng anjlok ke penutupan terendah dalam sepekan lebih dan melemah 3 hari berturut.
Rilis data inflasi konsumen dan produsen China tersebut menunjukkan permintaan domestik menurun pada bulan April.
Rilis data inflasi konsumen China melambat ke level terendah lebih dari 2 tahun sementara indeks harga produsen jatuh lebih dalam ke deflasi.
Badan statistik China menghubungkan inflasi utama yang lebih lemah dengan efek dasar dari lockdown di Shanghai selama April 2022.
Indeks Hang Seng ditutup turun hampir 0,1% pada posisi 19.743,79, namun indeks saham Cina Enterprise (HSCE) naik 0,18% ke posisi 6,695.11.
Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan April 2023 bergerak fluktuatif dengan ditutup menguat 0,04% ke posisi 19707.
Secara sektoral, saham properti, konsumen dan keuangan sebagian besar lebih rendah, namun sebaliknya sektor teknologi rebound ikuti kuatnya Nasdaq Wall Street.
Saham China Resources Pharmaceutical turun 4,8%, China Hongqiao Group (-3,7%), Longfor Group (-3,6%), PICC Property (-2,4%), dan Tencent Holdings (-1%) .