(Vibiznews – Bonds) – Junk bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan kredit yang tidak terjamin atau kurang terjamin. Obligasi ini memiliki peringkat kredit rendah atau tidak memiliki peringkat kredit sama sekali, karena biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki risiko gagal bayar atau kebangkrutan yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan obligasi yang memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi.
Karena obligasi ini dianggap berisiko tinggi, biasanya mereka menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada obligasi lainnya dengan peringkat kredit yang lebih tinggi. Para investor yang membeli junk bond menerima tingkat pengembalian yang lebih tinggi, tetapi juga mengambil risiko bahwa penerbit obligasi mungkin tidak dapat membayar bunga atau pokok pada waktu yang telah ditentukan. Sebagai hasilnya, junk bond cocok untuk investor yang bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi dalam mencari pengembalian yang lebih tinggi.
Risiko Investor yang Memiliki Junk Bond
Investor yang memiliki junk bond mengambil beberapa risiko yang terkait dengan kepemilikan obligasi tersebut.
Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin dihadapi oleh investor yang memiliki junk bond:
1. Risiko gagal bayar atau kebangkrutan: Junk bond biasanya diterbitkan oleh perusahaan dengan kredit yang buruk atau tidak terjamin, sehingga risiko gagal bayar atau kebangkrutan lebih tinggi daripada perusahaan dengan obligasi yang memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi. Jika penerbit obligasi gagal membayar bunga atau pokok pada waktu yang telah ditentukan, investor dapat mengalami kerugian.
2. Risiko likuiditas: Junk bond mungkin kurang likuid daripada obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi, karena investor mungkin lebih sulit untuk menjual obligasi tersebut. Jika investor perlu menjual obligasi sebelum jatuh tempo, mereka mungkin harus menjualnya dengan harga diskon atau lebih rendah dari nilai nominal, sehingga mengalami kerugian.
3. Risiko pasar: Harga obligasi dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar keuangan secara keseluruhan. Jika suku bunga naik atau kondisi pasar keuangan memburuk, harga obligasi dapat turun, sehingga investor dapat mengalami kerugian.
4. Risiko inflasi: Jika inflasi meningkat, maka nilai dari uang yang diterima dari bunga obligasi dapat berkurang dalam hal daya beli, sehingga investor mungkin tidak dapat mempertahankan nilai investasi mereka.
5. Risiko peringkat kredit: Junk bond memiliki peringkat kredit yang lebih rendah atau bahkan tidak memiliki peringkat kredit. Perubahan peringkat kredit dapat memengaruhi harga obligasi dan kondisi keuangan penerbit obligasi.
Sebelum memutuskan untuk membeli junk bond, investor harus mempertimbangkan risiko ini dan melakukan analisis yang cermat untuk memastikan bahwa investasi tersebut sesuai dengan profil risiko mereka.
Pihak-Pihak yang Biasanya Mengeluarkan Junk Bond
Junk bond biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki risiko kredit yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan obligasi yang memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi.
Jenis perusahaan yang cenderung menerbitkan junk bond adalah perusahaan yang:
1. Berada dalam industri yang sedang berkembang atau baru mulai berkembang dan tidak memiliki riwayat kredit yang panjang.
2. Mengalami kesulitan keuangan atau memiliki utang yang tinggi.
3. Beroperasi di pasar yang berisiko tinggi, seperti industri properti atau energi.
4. Berada dalam proses restrukturisasi atau perusahaan yang diambil alih.
5. Menghadapi situasi hukum yang kompleks, seperti perusahaan yang terkena tuntutan hukum atau tindakan hukum lainnya.
Meskipun risiko investasi pada junk bond lebih tinggi daripada obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi, tetapi bagi perusahaan, junk bond dapat menjadi sumber pendanaan yang murah dan mudah diakses daripada pinjaman bank atau sumber pendanaan lainnya. Dengan tingkat bunga yang lebih tinggi, perusahaan dapat menarik investor yang bersedia mengambil risiko lebih tinggi untuk membeli obligasi mereka dan memberikan pendanaan tambahan untuk perusahaan.
Kaitan Rising Stars Bond dengan Junk Bond
Rising stars adalah istilah yang digunakan untuk obligasi yang memiliki peringkat kredit rendah atau junk bond, tetapi kemudian ditingkatkan menjadi peringkat kredit yang lebih tinggi. Kenaikan peringkat kredit ini membuat rising stars menjadi lebih menarik bagi investor dan dapat menghasilkan kenaikan harga obligasi dan penurunan yield atau tingkat pengembalian yang dibayarkan.
Obligasi rising stars biasanya lebih berisiko daripada obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi, tetapi memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi bagi investor yang bersedia mengambil risiko. Kenaikan peringkat kredit dapat memperbaiki prospek keuangan penerbit obligasi dan membuat obligasi tersebut lebih stabil dan dapat diandalkan.
Bagi investor, menemukan obligasi rising stars yang potensial dan membelinya dengan harga yang tepat dapat menjadi strategi investasi yang menguntungkan. Namun, investor harus selalu melakukan analisis risiko yang cermat sebelum membeli obligasi rising stars, karena peringkat kredit yang lebih tinggi tidak menjamin bahwa obligasi tersebut akan selalu menghasilkan pengembalian yang stabil atau bahkan dapat menyebabkan kerugian jika peringkat kredit turun kembali ke level junk bond.
Kaitan Junk Bond dengan Fallen Angel
Fallen angel adalah istilah yang digunakan untuk obligasi yang awalnya diterbitkan dengan peringkat kredit yang lebih tinggi, tetapi kemudian turun ke peringkat kredit rendah atau bahkan menjadi junk bond. Penurunan peringkat kredit dapat terjadi karena situasi keuangan buruk atau kinerja bisnis yang menurun dari penerbit obligasi.
Kaitan antara junk bond dan fallen angel adalah bahwa kedua jenis obligasi ini memiliki peringkat kredit yang rendah atau tidak terjamin. Perbedaannya terletak pada sejarah peringkat kredit awal obligasi tersebut.
Junk bond awalnya memiliki peringkat kredit rendah atau bahkan tidak memiliki peringkat kredit sama sekali ketika pertama kali diterbitkan. Sementara itu, fallen angel awalnya memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi ketika pertama kali diterbitkan, tetapi kemudian turun ke peringkat kredit yang lebih rendah atau junk bond karena kondisi keuangan atau bisnis yang buruk.
Bagi investor, investasi di obligasi fallen angel dapat memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi daripada obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi karena harga obligasi mungkin telah turun ketika peringkat kredit turun. Namun, investasi di obligasi fallen angel juga memiliki risiko yang lebih tinggi karena kemungkinan peringkat kredit yang lebih rendah dan potensi gagal bayar atau kebangkrutan dari penerbit obligasi.
Keuntungan Membeli Junk Bond
Keuntungan membeli junk bond adalah tingkat pengembalian atau yield yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi. Karena junk bond memiliki risiko kredit yang lebih tinggi, maka penerbit obligasi harus menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk menarik investor yang bersedia mengambil risiko tersebut.
Selain itu, obligasi ini juga dapat memberikan diversifikasi portofolio bagi investor yang ingin mencari instrumen investasi dengan profil risiko yang berbeda dari obligasi yang memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi atau saham.
Untuk perusahaan yang menerbitkan junk bond, obligasi ini dapat menjadi sumber pendanaan yang murah dan mudah diakses daripada pinjaman bank atau sumber pendanaan lainnya. Dengan tingkat bunga yang lebih tinggi, perusahaan dapat menarik investor yang bersedia mengambil risiko lebih tinggi untuk membeli obligasi mereka dan memberikan pendanaan tambahan untuk perusahaan.
Namun, sebelum memutuskan untuk membeli junk bond, investor harus melakukan analisis risiko yang cermat terlebih dahulu. Risiko yang terkait dengan junk bond antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar. Jika investor tidak dapat menangani risiko ini, maka membeli junk bond dapat menyebabkan kerugian.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning