(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang kembali mencetak gain bulanan dan mencapai rekor terbesar dalam 30 bulan periode perdagangan bulan Mei 2023.
Namun secara harian Nikkei retreat dari rally 4 hari berturut yang loncat dari posisi tertinggi 3 dekade lebih pada hari Rabu (31/5) oleh penguatan yen Jepang.
Investor juga mencerna data yang menunjukkan produksi industri di Jepang secara tak terduga turun pada April, sementara pertumbuhan penjualan ritel meleset dari perkiraan.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 1,4% menjadi ditutup pada 30.888 dan untuk indeks Topix turun 1,32% menjadi 2.131.
Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2023 bergerak negatif dengan turun 1,69% pada posisi 30850.
Secara bulanan, Nikkei ditutup melonjak 7,04% yang merupakan gain terbesar sejak bulan November 2020. Untuk Topix pada bulan melonjak 3,56%.
Saham-saham energi dan pertambangan memimpin penurunan karena melemahnya harga komoditas, seperti Nippon Steel (-4,3%), Sumitomo Metal (-2,2%), dan JFE Holdings (-5%).
Saham teknologi juga turun lebih jauh dari level tertinggi baru-baru ini, termasuk Advantest (-1%), Tokyo Electron (-2%) dan Keyence (-2%).



