(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 29-31 Mei 2023
Pada akhir hari Selasa, 30 Mei 2023
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.980 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun stabil di 6,38%.
3. DXY[1] menguat ke level 104,45.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 3,735%.
Catatan:
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Rabu, 31 Mei 2023
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.980 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,37%.
Lihat: Rupiah Rabu Ditutup Menguat ke Rp 14.992/USD
Aliran Modal Asing (Minggu V Mei 2023)
1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 84,00 bps per 30 Mei 2023 dari 88,34 bps per 26 Mei 2023.
2. Berdasarkan data transaksi 29 – 30 Mei 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,74 triliun. Terdiri jual neto Rp2,21 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,47 triliun di pasar saham.
3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 30 Mei 2023, nonresiden beli neto Rp67,79 triliun di pasar SBN. Dan beli neto Rp16,29 triliun di pasar saham.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting