(Vibiznews – Economy) Bank sentral Amerika Serikat atau The Fed mengumumkan tidak ubah kebijakan moneternya setelah sepuluh kali menaikkan suku bunganya.
Setelah melakukan pertemuan komite kebijakan FOMC selama 2 hari, Fed memutuskan mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada 5%-5,25%.
Ini pertamakalinya Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah sejak bulan Januari 2022.
Namun Fed menaikkan cukup tinggi target kenaikan suku bunga hingga akhir tahun menjadi 5,6%, sebelumnya di bulan Maret di proyeksikan akan naik 5,1%.
Karenanya dengan target yang baru diperkirakan bank sentral Amerika Serikat yang dipimpin Jerome Powell ini akan menaikan suku bunganya 2 sampai 3 kali lagi.
The Fed mencatat keputusan suku bunga di masa depan akan mempertimbangkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter.
Karena kelambatan kebijakan moneter akan mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan ekonomi dan keuangan.
Kenaikan proyeksi suku bunga tersebut dikarenakan Fed menaikkan perkiraan pertumbuhan inflasi inti tahunan menjadi 3,9% dari 3,6%.
The Fed juga menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB pada 2023 menjadi 1% dari 0,4% dan menurunkan perkiraan tingkat pengangguran menjadi 4,1% dari 4,5%.
Dalam pernyataannya, Jerome Powell mengatakan aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan sedang sambil mencatat perolehan pekerjaan telah kuat dalam beberapa bulan terakhir dan tingkat pengangguran tetap rendah.
