(Vibiznews – Index) – Pergerakan turun harga saham Wall Street masih terus berlanjut pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (22/6), semua indeks merah dan jatuh ke kisaran terendah dalam 2 pekan.
Indeks Nasdaq anjlok 1,2% menjadi 13.502,20, S&P 500 turun 0,5% menjadi 4.365,69, sedangkan Dow Jones merosot 0,3% menjadi 33.951,52.
Kekhawatiran tentang prospek suku bunga berkontribusi pada pelemahan di bursa Wall Street merespon pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dihadapan Kongres.
Powell menegaskan kembali bahwa Fed kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga dalam upaya menahan inflasi yang terus meningkat.
Pekan lalu The Fed memutuskan tidak ubah suku bunga tetapi proyeksi terbaru akan melanjutkan kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini, 5,6% pada akhir tahun 2023.
Jerome Powell laporkan tekanan inflasi terus berjalan tinggi dan mengatakan proses mendapatkan inflasi ke target 2% merupakan jalan panjang.
Secara sektoral pelemahan dipimpin oleh saham semikonduktor yang mengakibatkan penurunan 2,7 persen oleh Philadelphia Semiconductor Index.
Diikuti oleh saham jaringan, perangkat lunak, dan perangkat keras komputer yang berkontribusi terhadap penurunan tajam Nasdaq yang sarat saham teknologi.
Di sisi lain, saham-saham energi terlihat menguat setelah jatuh tajam pada hari Selasa, diuntungkan oleh rebound harga minyak mentah.
Namun pergerakan sebaliknya terlihat pada saham energi setelah anjlok cukup signifikan sebelumnya, yang disebabkan oleh rebound harga minyak mentah dunia.



