(Vibiznews-Forex) – Posisi aussie dolar dalam pair AUDUSD semakin terpukul di kisaran terendah 3 pekan lebih pada perdagangan forex Eropa hari Rabu 28 Juni merespon rilis data inflasi Australia yang menurun.
Secara teknikal AUDUSD bergerak sangat lemah sejak awal sesi hingga menembus 2 posisi support hariannya sejalan dengan anjloknya imbal hasil obligasi pemerintah Australia.
Aussie terpukul kuat setelah tingkat inflasi Australia bulan Mei melambat ke level terendah 13 bulan, memperkuat prospek jeda suku bunga RBA pada pertemuan bulan Juli.
Imbal hasil obligasi pemerintah 3 tahun turun 7 basis poin menjadi 3,882%, sementara imbal hasil 10 tahun turun 6 bps menjadi 3,885%.
Sentimen aussie juga dibebani oleh rilis data anjloknya keuntungan di perusahaan industri China, memperkuat kekhawatiran lambannya pemulihan ekonomi China sebagai mitra besarnya Australia.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa menguat setelah tertekan 2 sesi global sebelumnya.
Diperkuat oleh optimisnya beberapa data ekonomi AS yang menunjukkan ekonomi tetap tangguh dalam menghadapi inflasi dan biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD berpotensi lemah dari skala H4.
Kini pair berada di 0.6609 yang sedang meluncur ke support lanjutan 0.6600, jika tembus akan turun lagi ke support lainnya ke 0.6590.
Namun jika rebound dan melaju menembus 0.6688, akan lanjut ke resisten kuatnya di posisi 0.6715.



