(Vibiznews – Index) – Pasar Asia-Pasifik bergerak turun pada hari perdagangan terakhir paruh pertama tahun ini.
Dow Jones Industrial Average naik, terangkat oleh saham bank-bank besar yang melonjak setelah melewati stress test tahunan Federal Reserve.
Rilis data Produk Domestik Bruto AS yang direvisi juga membantu mengangkat sentimen investor, mengurangi kekhawatiran resesi di Wall Street. Investor akan menantikan data terbaru tentang pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve.
Saham Jepang jatuh karena investor mencerna indeks harga konsumen Tokyo, yang tetap berada pada level di atas target bank sentral selama lima belas bulan berturut-turut.
Nikkei 225 turun 0,88% pada jam pertama perdagangan dan Topix turun 0,7%. Di Korea Selatan, Kospi turun tipis 0,12% sementara Kosdaq turun 0,12%
Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,2%. Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka lebih rendah.
Semalam di Wall Street, Dow naik 269,76 poin, atau 0,8% dipimpin oleh bank-bank besar. JPMorgan Chase dan Goldman Sachs masing-masing naik lebih dari 3%, sementara Wells Fargo naik 4,5%.
S&P 500 ditutup lebih tinggi 0,45% menjadi berakhir pada 4.396,44, sementara Nasdaq Composite yang padat teknologi ditutup datar di 13.591,33.
Indeks harga konsumen secara keseluruhan untuk ibu kota Jepang naik 3,1% pada Juni tahun-ke-tahun, mempertahankan level di atas target Bank of Japan selama 15 bulan berturut-turut.
Tidak termasuk makanan segar, CPI Tokyo naik 3,2% dibandingkan dengan tahun lalu, di bawah prediksi 3,3% dalam jajak pendapat Reuters dari para ekonom.
Harga konsumen dikurangi makanan dan energi naik 2,3% tahun ke tahun dan turun 0,2% bulan ke bulan.
Yen Jepang diperdagangkan pada 144,8 melawan dolar AS, mempertahankan level terlemahnya sejak November.
Selasti Panjaitan/Vibiznews/Head of Wealth Planning