(Vibiznews – Forex) Euro berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat karena investor menilai potensi suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama terhadap data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tekanan inflasi di seluruh Wilayah Euro.
Euro ditutup naik 0,71% pada 1.0969.
Secara mingguan Euro nak 0,52%.
Laporan PMI terbaru mengungkapkan bahwa ekonomi zona euro terhenti pada bulan Juni, didorong oleh penurunan tajam di bidang manufaktur dan moderasi dalam pertumbuhan aktivitas jasa.
Bersamaan dengan itu, inflasi utama turun menjadi 5,5%, menandai level terendah sejak Januari 2022, sementara harga produsen turun sebesar 1,5% di bulan Mei, mewakili bulan pertama kontraksi dalam lebih dari dua tahun. Namun, indikator inti tetap meningkat, melampaui target ECB sebesar 2%.
Pembuat kebijakan Jerman Nagel menegaskan kembali keyakinannya akan perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut, sementara rekannya dari Italia, Ignazio Visco, menyarankan agar ECB dapat mencapai target inflasinya dengan mempertahankan suku bunga untuk jangka waktu tertentu daripada terus menaikkannya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pernyataan pejabat Fed, yang jika memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS, akan dapat menguatkan dolar AS dan menekan Euro. Euro diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0987-1.1046. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.0928-1.0896.
