(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis 13 Juli 2023 berusaha rebound dari terendah dalam 2 bulan setelah bearish 5 hari berturut.
Secara teknikal pair USDJPY yang bergerak bearish sejak awal sesi Asia berbalik arah menuju garis pivot masuki area resisten.
Yen Jepang terkoreksi oleh turunnya imbal hasil obligasi Jepang (JGB) 10-tahun menjauhi batas atas BOJ di 0,50%, setelah menyentuh 0,47% sesi sebelumnya.
Setiap kenaikan imbal hasil obligasi JGB 10 tahun ke batas atas BOJ sekitar 0,5% di bawah kebijakan pengendalian kurva imbal hasil saat ini menambah kekuatan yen.
Kenaikan yield JGB 10-tahun sebelumnya dipicu oleh meningkatnya spekulasi BOJ akan menyesuaikan kebijakan moneter ultralonggar secepatnya bulan ini.
Penguatan yen juga semalam hingga naik 1% lebih terhadap dolar dikarenakan melambatnya data inflasi AS bulan Juni melebihi perkiraan.
Lemahnya data inflasi AS membangkitkan optimisme baru bahwa siklus kenaikan suku bunga Fed akan berakhir meski bulan ini diperkirakan menaikkan seperempat poin lagi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa bearish setelah melemah 5 hari di sesi global sebelumnya.
Bearish ke 3 bulan terendahnya oleh rilis inflasi AS yang terendah 2 tahunnya membangkitkan ekspektasi bahwa kenaikan bunga the Fed akan berakhir di bulan ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi bearish dari skala H4.
Kini pair berada di posisi 138.62 yang berusaha mendaki ke posisi pivot di 139.00. Jika tembus berpotensi lanjut ke resisten kuatnya di 139.85.
Namun jika turun kembali ke 138.06 akan meluncur terus menuju support kuatnya 137.64.
