(Vibiznews – Forex) Posisi indeks dolar sedang tertekan menuju bawah posisi 100 pada perdagangan forex sesi Asia hari Kamis 20 Juli setelah rally sebelumnya.
Demikian terhadap mayoritas rival utamanya dolar AS retreat dan bergerak bearish meski posisi imbal hasil obligasi berusaha bangkit dari penurunan 3 sesi berturut.
Penguatan indeks dolar sebelumnya hingga sempat menembus posisi 100.53 mengambil pijakan dari pelemahan poundsterling dan yen Jepang cukup signifikan.
Poundsterling melemah tajam merespon rilis data inflasi Inggris yang lebih rendah dari perkiraan hari ini.
Yen Jepang melemah karena komentar terbaru Gubernur BoJ Ueda yang menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar.
Namun posisi dolar masih di level terendah dalam lebih dari satu tahun karena spekulasi Fed mencapai akhir dari siklus pengetatan moneternya pasca inflasi AS yang melambat.
Sentimen pasar Asia dipengaruhi rilis data suku bunga pinjaman utama (LPR) China yang tidak berubah setelah bank sentral China (PBOC) tidak ubah suku bunga utama pekan ini.
Indeks harian dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya sedang berada di kisaran 100.05 setelah sebelumnya ditutup pada posisi 100,28.
EURUSD
Terpantau kini pair menguat di 1,1225 dengan rentang support harian berada di 1.1168 – 1.1105 dan rentang resisten di 1.1233 – 1.1284.
GBPUSD
Rebound di posisi 1.2957 dengan rentang support harian berada di 1.2857 – 1.2804 dan rentang resisten di 1.3031 – 1.3077.
USDJPY
Sedang tertekan di kisaran 139.20 dengan rentang support harian berada di 138,90 -138,26 dan rentang resisten berada di 140,15 -140,78.
AUDUSD
Sedang rally di 0.6825 dengan rentang support berada di 0.6740 – 0.6697 dan resisten di 0.6811 – 0.6880.