(Vibiznews-Forex) – Posisi aussie dolar dalam pair AUDUSD masih berada dalam trend bearish pada perdagangan forex Eropa hari Jumat 21 Juli oleh kuatnya dolar AS.
Secara teknikal AUDUSD yang dibuka lebih tinggi dari rebound sebelumnya meluncur terus mendekati posisi support kuat hariannya.
AUDUSD berbalik dari keuntungan sebelumnya yang didorong oleh data pekerjaan domestik yang sangat kuat, tertekan prospek kenaikan suku bunga Fed minggu depan.
Pair sempat mendapat sedikit dorongan dari upaya China untuk menstabilkan mata uangnya, karena Aussie sering dijual sebagai proksi likuid saat yuan di bawah tekanan.
Tetapi tidak banyak menggerakkan pasar dikarenakan sedang khawatir menjelang proyeksi kenaikan suku bunga AS minggu depan pasca turunnya data klaim pengangguran AS.
Perdagangan sebelumnya aussie rebound dari tekanan 4 hari berturut setelah dilaporkan lapangan kerja Australia melonjak 36.200 pada bulan Juni, harapan pengetatan RBA.
Awal bulan ini, Reserve Bank of Australia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil untuk menilai dampak kenaikan ekonomi sebelumnya.
Namun RBA memperingatkan bahwa beberapa pengetatan lebih lanjut mungkin masih diperlukan untuk menurunkan inflasi yang terus-menerus.
Investor sekarang menantikan data inflasi Australia untuk petunjuk lebih lanjut tentang ekonomi dan jalur suku bunga domestik.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa bergerak kuat setelah 3 hari berturut rally.
Penguatan dolar mendapat sentimen positif dari laporan turunnya kalim pengangguran AS yang memperkuat spekulasi Fed akan naikkan suku bunga pada pertemuan pekan depan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD berpotensi lemah dari skala H4.
Kini pair berada di 0.6753 yang tertekan terus ke 0.6744, dan jika tembus meluncur menuju support lemahnya di kisaran 0.6711 – 0.6675.
Namun jika berusaha mendaki ke posisi 0.6787 akan naik ke resisten kuat harian di 0.6825.
